SHARE

“Love Coffee, Love Eco”. Itulah nama design kemasan yang kemudian menghantarkan dua mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen Petra (UK Petra) menyabet juara best of kategori packaging. Mereka adalah Annetta Dewi Wijaya dan Yesica Suyanti, mahasiswa angkatan 2016. “Kami sangat gugup saat menghadiri awarding night  dan sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan juara”, ungkap Yesica saat dihubungi melalui telepon.

Ultigraph 2018 merupakan event terbesar Desain Grafis mencakup wilayah se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Jakarta. Ada tiga tahapan yang dilewati. Tahap pertama, peserta diminta mengirimkan slide presentasi mengenai karya desain. Panitia tidak memberikan tema tertentu dalam kompetisi ini. “Karena tema bebas, kami ingin memberikan packaging produk yang memiliki kandungan inovasi dan bermanfaat bagi masyarakat”, tambah Anneta.

Kemudian tahapan kedua, mereka diminta untuk mengirimkan prototype produk yang diajukan pada tahap sebelumnya. Hebatnya, karya mereka ini terus melaju hingga tahap ketiga. Hanya karya tiga besar saja yang bisa memasuki tahap ketiga ini dan hanya untuk menentukan karya terbaik kategori packaging. Pada tahap ketiga inilah, tepatnya tanggal 16 November 2018 mereka mempresentasikan hasil karyanya.

Annetta dan Yesica membuat kemasan kopi yang Reusable, Practical dan Eco Friendly. Awalnya mahasiswi yang pernah sekelas saat SMA ini, sangat terganggu mengenai permasalahan sampah didunia. Target marketnya adalah “Pencinta Camping”, Anneta dan tim melihat masalah limbah sampah para pencinta camping ini perlu ditangani. Para pencinta camping ternyata membutuhkan gelas tetapi seringkali tidak dibawa saat camping karena menyita tempat. Kemudian mereka terpikir membuat kopi drip instan.

Uniknya, kemasan ini dapat digembungkan saat digunakan untuk minum dan dikempeskan jika tidak dipakai. Jadi setelah isi kemasan diminum maka dapat digunakan untuk hal lainnya misalnya untuk gelas gosok gigi dan lain-lain. Bahannya menggunakan kertas khusus dan dilapisi dengan bahan tertentu agar tidak mudah robek saat terkena air. “Persiapan yang kami lakukan cukup lama sekitar satu bulanan, sebab kami mengerjakannya disela-sela kami UTS. Kami bersyukur bisa menang meskipun tak mendapatkan hadiah uang tunai. Sebab selain dapat menambah portfolio kami, kami juga belajar banyak saat mengikuti lomba ini”, urai keduanya mantap. (Aj/padi)

 

Facebook Comments