SHARE

Dua orang mahasiswi UK Petra yaitu Charaqua Vania Rawiadji dari prodi English for Creative Industry (ECI) dan Gabriella Gunawan dari program International Business Accounting (IBAcc) terpilih mengikuti Young Leaders for Indonesia (YLI) 2021 selama enam bulan. Kedua mahasiswi ini mengungkapkan bahagianya saat dihubungi melalui ponselnya, “kami sangat bersyukur dan bahagia sekali bisa mengikuti ajang bergengsi ini. Kegiatan ini mendekatkan diri agar bisa mengembangkan aspirasi dan berkontribusi buat Indonesia.”, ungkap Charaqua dan Gabriella mantap.

           Young Leaders for Indonesia (YLI) adalah salah satu program intensif pengembangan kepemimpinan yang diinisiasi oleh McKinsey & Company (perusahaan consulting internasional). Program yang dijalankan sejak tahun 2009 ini banyak melahirkan pemimpin seperti Nadiem Makarim (CEO, Founder Go-Jek Indonesia dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) dan Iman Usman (Co-Founder Ruang Guru).

         Fokus dari YLI ini adalah para mahasiswa tahun ketiga dan keempat yang memiliki prestasi baik akademik maupun non-akademik serta aktif di organisasi. Perjuangan untuk terpilih mengikuti program YLI 2021 tidaklah mudah. Ada serangkaian seleksi ketat yang dilakukan sejak bulan Mei yang lalu.

Mulai dari mengirimkan berkas, esai pendek tentang pengalaman kepemimpinan, visi misi memajukan Indonesia hingga wawancara dengan konsultan McKinsey & Company and partners dalam bahasa Inggris. Banyak yang mendaftar sampai akhirnya terpilihlah 72 mahasiswa Indonesia yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Asia, Inggris, Amerika dan Kanada termasuk dua mahasiswi UK Petra.

Sejak Juli 2021 hingga Januari 2022 para mahasiswa berprestasi terpilih ini selain mengikuti tiga forum besar secara online juga diminta mengerjakan dua proyek yang dilakukan secara pribadi maupun berkelompok.

Forum pertama yang berbicara bagaimana memimpin diri sendiri (lead self) serta pembuatan Personal Leadership Project (PLP) ini sedang berjalan, tanggal 11-12 Juli lalu. Mengundang Staf Khusus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yaitu Dei Sudarmo. Beliau bicara mengenai meraih mimpi dan menjadi seorang pemimpin. Ada beberapa catatan penting diantaranya kenali kekuatan dan kelemahan diri lalu jangan berhenti.  

Charaqua bercerita, banyak manfaat yang didapatkannya dengan mengikuti YLI. “Sesi materi yang diadakan ini sangat berbobot dan efektif. Saya belajar banyak hal tentang problem solving. Para pembicaranya pun merupakan orang-orang yang sangat ahli di bidangnya. Yang membuat semakin semangat, pesertanya merupakan anak-anak muda high-achievers yang sangat seru dan menginspirasi.”, rinci mahasiswi program ECI 2017.

Sementara itu Gabriella yang aktif di BEM UK Petra juga mengungkapkan bahwa program YLI ini sangat memperlengkapi dirinya lebih dalam lagi khususnya dalam skill leadership dan cara mewujudkannya agar bisa berkontribusi untuk Indonesia. Ia pun menitipkan pesannya bagi mahasiswa Indonesia. “Teruslah belajar, gali talenta dan mimpimu, jangan pernah menyerah dan lakukan semua yang terbaik untuk Tuhan dan bukan manusia. Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain tapi jadilah dirimu yang lebih baik dari dirimu kemarin.”, ungkap mahasiswi program IBAcc 2018. (Aj/dit)

Facebook Comments