SHARE

Mewujudkan sustainability dan membangun kesatuan untuk melayani Universitas Kristen Petra (UK Petra) serta Bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan. Itulah cita-cita Prof. Dr. Willyanto, S.T., M.Sc. jika terpilih menjadi rektor UK Petra periode 2021-2025. Bagi dosen Program Studi Teknik Mesin ini, dalam membawa  UK Petra semakin maju, ada hal-hal yang perlu ditingkatkan, salah satunya adalah penerapan visi dan misi UK Petra oleh seluruh sivitas akademika UK Petra. “Jika setiap sivitas akademika selalu menjalankan visi dan misi UK Petra, serta melakukan “Panca Dharma” Perguruan Tinggi yang meliputi tridharma perguruan tinggi, kolaborasi, serta inovasi, menurut saya itu akan membawa UK Petra lebih menjadi berkat,” ujar  dosen kelahiran Surabaya ini.

Saat mengetahui penunjukan calon rektor 2021-2025, dosen yang mendapatkan gelar doktornya dari Universitas Brawijaya Malang ini mengaku bersyukur kepada Tuhan serta berterima kasih kepada Senat UK Petra dan YPTK Petra atas kepercayaan yang telah diberikan. Visi yang ia pegang yaitu menjadi dosen dan pemimpin kristen unggul yang mentransformasi masyarakat untuk kemuliaan Tuhan. Untuk mewujudkan visi tersebut, beliau memiliki misi yaitu mempertahankan integritas dan kredibilitas, serta membangun civilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Jika beliau dipercaya untuk mengemban tugas sebagai rektor UK Petra 2021-2025, hal yang akan dilaksanakan adalah melakukan konsolidasi internal dan eksternal. Hal ini dilakukan guna menentukan tindakan konkrit yang harus dilaksanakan periode mendatang dan juga strategi yang akan digunakan dalam memimpin UK Petra. “Dalam menghadapi situasi dan tantangan zaman Era Industri 4.0 dan pandemi Covid-19 ini, perlu dilakukan konsolidasi internal dan eksternal serta meneruskan dan menjalankan kebijakan universitas sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan UK Petra Periode 2018-2043,” ungkap Ketua Program Studi Teknik Mesin ini.

Dosen yang dalam kesehariannya mengisi waktu dengan berolahraga, membaca, dan berkumpul dengan keluarga ini mengaku menjadikan ayat Alkitab dalam 1 Korintus 15:10 sebagai pegangan hidupnya, yang berbunyi, “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku  tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”  (rut/padi)

 

Facebook Comments