SHARE

Profesi guru tidaklah mudah, banyak hal yang perlu dipersiapkan, seperti penguasaan materi serta mencari inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran. Himpunan Mahasiswa Guru Sekolah Dasar Petra (Himagudatra) menyelenggarakan Workshop Micro Teaching 2022: Pandemic? No Worry. Let’s Ventrillearn pada 5 Maret 2022. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh 224 peserta dari latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari mahasiswa, guru, pemerhati anak, konten creator, guru sekolah minggu, hingga ibu rumah tangga.

“Tujuan diadakan acara ini adalah untuk memfasilitasi calon guru, maupun guru-guru yang berada di seluruh Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dalam mengajar. Selain itu, diadakannya acara ini  untuk menyadarkan calon guru maupun para guru bahwa meski di era pandemi seperti ini, kita semua dapat mengembangkan kreatifitas dan meningkatkan keterampilan dalam mengajar sehingga kita terus berinovasi dalam mengajar anak-anak,” ungkap Mirna Febi Marcella selaku Ketua Panitia.

Pentingnya fasilitas pelatihan bagi calon guru maupun guru untuk menciptakan kegiatan belajar yang lebih kreatif, salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru yaitu Teknik Ventriloque. Ventrilokuisme atau seni suara perut atau sulap suara adalah seni berbicara tanpa menggerakkan bibir. Biasanya seorang ventrilokuis akan menggunakan boneka, dan seolah-olah suara tersebut berasal dari boneka. Ricky Abraham, S.S. hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini. Guru TK Pelangi Kristus ini menekuni Teknik Ventriloque dan juga merupakan anggota dari Indonesia Ventriloquist Club. 

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai ventrilokuisme, yaitu latihan pernafasan, latihan fisik, latihan suara yaitu still lips, ekspresi dalam suara, dan mouth synchronization. Perlu juga untuk latihan gesture, adanya jeda dalam respon, curriculum vitae, serta scripting,” urai Ricky. 

Peserta belajar tentang teknik dasar ventriloque, peserta juga dibagi ke dalam breakout room untuk belajar mempraktikan teknik pernafasan, latihan pelafalan, latihan artikulasi bersama dengan kelompok kecil. “Harapan saya adalah semakin banyak jiwa yang terjangkau untuk mau menjadi guru dan juga semakin banyak guru yang bisa berinovasi dalam mengajar anak-anak sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan,” imbuh Mirna. (rut/dit)

Facebook Comments