SHARE

Empat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas di Surabaya yaitu Universitas Kristen Petra (UK Petra), Universitas Ciputra Surabaya (UC), Universitas Surabaya (Ubaya), dan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) kembali bersinergi menyelenggarakan Surabaya Epik 2022.  Tema besar Surabaya Epik 2022 adalah “Gelora Arek SEPIK kanggo Aksi Apik”. 

“Melalui tema ini, kegiatan Surabaya Epik 2022 diharapkan dapat membakar semangat dan antusiasme arek-arek Surabaya untuk semakin tanggap dan peka dalam melihat masyarakat yang membutuhkan uluran tangan mahasiswa, khususnya masyarakat yang bergerak di bidang kebudayaan. Tidak hanya itu, Surabaya Epik 2022 diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk menghadirkan kembali kecintaan akan kebudayaan Surabaya di era saat ini,” ungkap Rico Stevanus selaku ketua pelaksana Surabaya Epik 2022. 

Rangkaian acara Surabaya Epik 2022 terdiri dari tujuh bentuk kegiatan, diantaranya yaitu social media movement, sayembara Surabaya Epik, ZOOPIK (zoom bareng Surabaya Epik), konten sosial media, festival seni budaya Surabaya, penggalangan dana, dan closing ceremony. Puncak acara Closing Ceremony SEPIK 2022 digelar melalui zoom meeting dan live melalui YouTube pada 12 Maret 2022. Pada closing ceremony, digelar talkshow bersama dengan Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Pemkot Surabaya yaitu Wiwik Widayati, bersama dengan aktor, penyanyi, penulis, dan budayawan Indonesia yaitu Sujiwo Tejo. Penulis lagu sekaligus penyanyi dengan aliran R&B Soul, Gangga Kusuma juga turut meramaikan puncak acara dari Surabaya Epik 2022. 

Sujiwo Tejo mengungkapkan adanya bentuk ‘penjajahan’ yang dihadapi saat ini yaitu anak-anak muda dibuat terlepas dan tidak bangga akan sejarahnya. Ia berpesan kepada anak-anak muda untuk mengenal dan bangga akan sejarah dan budaya Indonesia. Selain itu mampu mengenali diri sendiri dan potensi masing-masing. “Dengan melakukan sesuatu yang kita sukai, kita akan menjadi ahli dalam bidang tersebut. Menjadi seorang ahli, mustahil jika tidak mencintai hal itu,” ungkapnya.

Sementara Wiwik Widayati menyatakan keberadaan seni dan budaya tidak dapat diabaikan dalam peradaban saat ini, Pemerintah Kota Surabaya sangat mendukung untuk menjaga eksistensi nilai-nilai budaya di Surabaya, salah satunya dengan program pemerintah bernama Pengembangan Ekonomi Kreatif. “Saya melihat bahwa di kota besar, selain membangun infrastruktur, seharusnya nilai-nilai kebudayaan harus tetap eksis dan menjadi salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah khususnya Surabaya. Dan itu harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tatanan kota ini. Jadi selain pelayanan yang berkaitan dengan publik, kami juga memberikan suatu prioritas terhadap pelestarian nilai-nilai budaya tetap ada,” ujar  Wiwik Widayati. (rut/Aj)

Facebook Comments