SHARE

Himpunan Mahasiswa Manajemen Bisnis Universitas Kristen Petra (UK Petra) menggelar Zoominar Nasional bertajuk “How Do Family Businesses Develop Managerial Responses to A Crisis”. Kegiatan ini digelar karena melihat banyak bisnis keluarga yang tidak dapat berjalan dengan baik dikarenakan adanya ketidakselarasan antara sistem kerja dan pengambilan keputusan, salah satunya intervensi dari pihak keluarga terhadap pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan. Kegiatan ini diselenggarakan pada 30 Juni 2021 dan diikuti oleh 436 peserta, yang terdiri dari mahasiswa UK Petra, umum, serta tamu undangan. 

“Tema ini diangkat untuk memahami bagaimana peran seni dan ilmu yang dapat mengembangkan respon dari para anggota keluarga yang akan menduduki posisi manajerial dalam bisnis keluarga. Saya berharap zoominar ini dapat mengedukasi para peserta agar dapat memahami bagaimana bisnis keluarga dapat mengembangkan tanggapan manajerial terhadap berbagai bentuk situasi krisis yang dialami,” urai Fennuellouvita Ovilenne Christianto, selaku Ketua Panitia zoominar.  

 Kegiatan ini  didesain dalam bentuk diskusi panel mengenai pengelolaan bisnis keluarga yang bertujuan memberikan pemahaman teori serta menjawab pertanyaan mengenai bagaimana praktek-praktek dalam mengelola bisnis keluarga dari para pembicara yang memiliki pengalaman berbeda-beda. Empat pembicara yang hadir yaitu Johan Soedjatmiko Ishii, President Director of PT Ambico, Tiur Simamora, Corporate Secretary of PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk., Utami Prasetiawati, Director of PT Transcon Indonesia, serta Dr. Ratih Indriyani, S.E., M.M., Dosen Business Management UK Petra. Hadir sebagai moderator yaitu Dr. Agustinus Simanjuntak, S.H.

Tiur Simamora mengungkapkan tata kelola menjadi kekuatan di dalam suatu korporasi. Tata kelola yang baik menjadi strategi dalam membangun kekuatan menghadapi krisis dan tantangan. Menurut Johan Soedjatmiko Ishii, tujuan produk adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat, serta membuat masyarakat bahagia dengan produk tersebut. Hal ini tentu dapat menjadi strategi dan kekuatan perusahaan di tengah persaingan bisnis yang ada. Berkaitan dengan keluarga, perlu adanya komunikasi, namun jika komunikasi dianggap sulit, perlu strategi lain yaitu dengan adanya mitra atau pihak lain untuk bisa mengkomunikasikan hal-hal terkait bisnis dengan keluarga. 

Bagi Utami Prasetiawati, pendidikan manajemen bisnis itu sangat penting, pendidikan karakter sangat penting sebagai pondasi. Pondasi yang kita miliki dapat membantu kita melihat tren, sehingga kita dapat menelisik dan tidak terjebak di dalam tren, sehingga bisnis kita dapat berkelanjutan. Ratih Indriyani mengungkapkan pondasi yang telah dibangun dari generasi pertama perlu diwariskan, diantaranya nilai-nilai dan karakter, sehingga dapat menjadi core values dari perusahaan. (rut/dit)

Facebook Comments