SHARE

“Penerima penghargaan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Jatim Award 2021 untuk kategori Hunian Skala Kecil yaitu dengan luas bangunan kurang dari atau sama dengan 200m2 adalah RumaRB karya dari Arsitek Bramasta Putra Redyantanu, S.T., M.T., IAI.”, itulah penggalan pengumuman dari IAI Jawa Timur pada 25 September 2021 lalu melalui petra.id/IAIAwards. Bram, panggilan akrabnya, merupakan seorang dosen program studi (prodi) Arsitektur Universitas Kristen Petra (UK Petra).

“Saya sangat gembira. Puji Tuhan. Saya ikut serta dalam proses seleksi karya arsitektur terbangun, tidak ekspektasi untuk menang akan tetapi malah diapresiasi lebih oleh para rekan sesama Arsitek.”, urai Bram melalui pesan WAnya (30/9).

Ajang pemberian penghargaan dari IAI Jatim Award 2021 ini diadakan setiap tiga tahunan yang diberikan pada karya arsitektur terbangun oleh para arsitek anggota IAI di Indonesia juga karya para arsitek anggota IAI di mancanegara.

Karya Bram diberi nama RumaRB, merupakan proyek renovasi dari sebuah lama yang dibangun tahun 1980 an. Mayoritas menggunakan warna putih dan abu-abu, membuat rumah ini tampak lebih modern dan minimalis akan tetapi terlihat cukup luas. “Desain RumaRB ini merupakan upaya renovasi menuju kesederhanaan. Bagaimana mencapai kualitas ruang yang lebih baik dari aspek pencahayaan dan penghawaan alami.”, rinci dosen berkacamata itu.

RumaRB ini sebenarnya merupakan akronim nama dari Bram dan istrinya yaitu Redy-Bella yang kini ditinggalinya bersama keluarga. Awalnya rumah di daerah Pondok Tjandra Indah, Surabaya itu merupakan rumah keluarga yang sudah lama tidak ditinggali. Renovasi dimulai sejak tahun 2018, saat Bram akan menikah. Renovasi desain RumaRB yang unik ini menghabiskan dana sekitar 300-350 jutaan.

Perbaikan utama dilakukan menghilangkan sebagian besar rumah berlantai dua tersebut menjadi hanya satu lantai saja. Tidak merubah luas bangunan, ruang aktifitas (dapur, ruang makan, ruang keluarga) dijadikan satu agar menampilkan kesan lega. Bram dan istri menggunakan permainan bata ringan berongga, agar seolah bangunan tampil masif di bagian depan sekaligus tetap mengalirkan udara secara lancar yang menjadi ciri khas bangunan tropis di Indonesia.

Tak heran desain unik ini berhasil memikat hati para juri dan terpilih  menjadi pemenang. “Desainnya mencoba mengatasi fase renovasi dari elemen-elemen yang umum digunakan untuk memunculkan kualitas ruang yang lebih baik dari eksistingnya.”, ungkap Ar Ir Eko Prawoto M.Arch, IAI dari Eko Prawoto Architecture Workshop & UKDW.

Sementara itu Ar. Ir. Hari Sunarko, IAI, AA., seorang Arsitek senior Jawa Timur mengungkapkan RumaRB ini berani menghadirkan kesederhanaan dari segi bentuk, tipologi dan pewarnaannya. Hari menambahkan, “RumaRB ini berani mengembalikan ruang terbuka lebih banyak dari desain lama agar resapan air hujan lebih leluasa.”.

Bram tak butuh waktu lama dalam mendesainnya, sekitar tiga hingga empat bulan saja, sedangkan pengerjaan konstruksinya membutuhkan waktu sekitar enam hingga delapan bulan. Untuk prestasi ini Bram berhak atas piala dan publikasi dari IAI Jatim. (Aj/dit)

 

Facebook Comments