SHARE

Melalui sebuah tulisan, banyak hal dapat diekspresikan seperti menghibur, memberi informasi, memotivasi, juga mempersuasi. Tulisan diharapkan dapat berdampak positif bagi sekitar dan membangun masyarakat yang lebih baik.

Gabriella Tiara Utomo, seorang mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya meraih juara satu dalam kompetisi menulis cerita pendek “Our Ocean Short Story Writing Contest” yang diselenggarakan delegasi Uni Eropa di Indonesia dan Brunei Darusalam. Kompetisi ini diselenggarakan dalam rangka konferensi “Our Ocean” oleh Uni Eropa di Bali pada Oktober 2017 silam. Konferensi ini membahas hal-hal mengenai permasalahan kelautan, seperti pelestarian ikan laut, membangun Blue Economy dimana pembangunan yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya alam yang seimbang bagi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan kesehatan lingkungan yang berkelanjutan, perubahan iklim dan lain-lain.

Kompetisi “Our Ocean Short Story Writing Contest” ini diikuti oleh 251 peserta usia 9 sampai 26 tahun di seluruh Indonesia. Konten cerita pendek yang dikumpulkan bertemakan topik dari konferensi Uni Eropa di Malta sebelumnya, seperti polusi laut, limbah laut, perubahan iklim, keamanan di laut dan ditulis tidak lebih dari 1000 kata. Cerita pendek yang dikumpulkan hanya boleh ditulis dalam 24 bahasa resmi Uni Eropa dan dikumpulkan secara daring maksimal pada tanggal 10 November 2017. Tujuan dari Uni Eropa menyelenggarakan kompetisi ini adalah untuk menemukan visi dan kepedulian terhadap bagaimana cara menyelamatkan laut pada pemuda-pemudi Indonesia.

Gabriella, atau yang sering dipanggil Gaby, membuat cerita fiksi mengenai limbah plastik yang ada di laut. Cerita dimulai dari 2 orang perempuan kakak beradik sedang menaiki dive boat. Mereka bertengkar karena si adik dengan acuh tak acuh membuang botol plastik ke laut. Singkat cerita, si kakak tertidur dan bermimpi dibawa 100 tahun ke depan dan melihat bagaimana keadaan laut sangat kotor dan banyak binatang laut yang punah di masa depan. Si kakak sadar bahwa hanya diam dan tidak membuang sampah di laut, tidak cukup untuk membantu, mereka harus bertindak untuk menjaga kelestarian laut.

Dalam menulis cerpen ini, Gaby memerlukan waktu selama 1 hari untuk menggali ide, bertukar pikiran dan melakukan riset, dan 1 hari untuk menulis cerita. Ada beberapa tantangan yang Gaby alami selama menulis cerpen ini, adanya batasan jumlah kata (1000 kata) membuat Gaby harus cermat dalam memuat ide yang ingin disampaikan hanya di dalam 1000 kata.

Cerita berjudul “2117” milik Gaby tersebut berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi “Our Ocean Short Story Writing Contest” dan mendapatkan hadiah laptop Apple MacBook Air. Lewat cerita pendek ini, Gaby berharap bahwa kita semua tidak hanya pasif melainkan juga ikut berperan aktif dalam melestarikan laut, dan berharap bahwa ceritanya tidak berhenti sampai disini, melainkan dapat terus memotivasi untuk terus memberikan dampak positif terhadap lingkungan. (luk/dit)

Facebook Comments