SHARE

Masa Pandemi tak menghalangi para mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen Petra (UK Petra) untuk tetap melakukan pengabdian masyarakat bertajuk Meraki. Dalam Bahasa Indonesia, Meraki sendiri memiliki arti melakukan sesuatu dengan hati dan jiwa. Jadi “Meraki: Awakening The Believers of Hope” memiliki arti tanpa pamrih menyadarkan orang-orang agar percaya pada adanya suatu harapan.

“Tujuan Meraki untuk meningkatkan semangat serta kepercayaan diri para anak-anak disabilitas melalui pembuatan cerita yang relatable dengan diri mereka agar mereka dapat menyadari sekaligus meningkatkan potensi dalam diri mereka masing-masing. Sebab berdasarkan hasil survei yang sebelumnya dilakukan ditemukan bahwa anak disabilitas perlu untuk lebih memamerkan potensi yang dimiliki sama seperti anak-anak pada umumnya.”, urai Agnes Bonita Setiawan selaku ketua panitia Meraki 2021.

Para peserta yang mendaftar mencapai 125 mahasiswa dari berbagai program studi yang ada di UK Petra. Agnes merinci para mahasiswa tersebut dibagi dalam kelompok untuk mengerjakannya dan menghasilkan masing-masing 25 judul yang berbeda berupa storybook dan audiobook. Melalui karya ini, harapannya para anak disabilitas semakin termotivasi. Waktu pengerjaannya memakan dua bulan mulai 6 November 2021 hingga 8 Januari 2022.

Sebelum memulai membuat karya, ada beberapa rangkaian acara untuk memperlengkapi para peserta diantaranya Technical Meeting, Webinar, dan Presentasi Progress Karya. Webinar bertema “Care for Children with Different Abilities” itu menghadirkan Watiek Ideo, seorang penulis buku cerita anak.

Menurut Watiek, Buku bisa menjadi media yang menyenangkan untuk memberikan edukasi bagi anak-anak. “Tetapi ada hal yang harus diperhatikan dalam membuat buku yaitu bentuk, segmen, kesesuaian tema, bahasa, visual, dan pesan.”, urainya.

Kini storybook itu telah dicetak dan dibagikan juga dengan audiobooknya, ada 100 buku yang dibagikan sebanyak 50 buku pada Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Surabaya dan 50 buku lagi untuk YPAC Jakarta. “Antusiasnya sangat bagus dan bahkan Kepala Sekolah SLB YPAC surabaya yaitu Bu Isrumilla menginginkan Meraki tetap dijalankan dari tahun ke tahun.”, tutup Agnes.

Facebook Comments