SHARE

“Ganteng, cantik, berbakat, berkecukupan, terlahir normal, tapi kok ada yang kurang ya?”

 

Kok bisa sih? Apa lagi sih yang kurang?

Hmm.. bisa jadi ini tandanya inferiority complex!

Sebenarnya, rasa inferior itu wajar dimiliki oleh siapa saja dan sudah menjadi bawaan sejak lahir, sehingga kita memiliki kompas untuk mengembangkan diri. Tetapi, yang menjadikannya hal negatif adalah inferiority itu menjadi hal yang complex. Jadi, rasa inferiority itu diteruskan sehingga terlalu berlebihan dan dilampiaskan kepada orang lain hingga jadi toxic (munculnya niat yang tidak baik secara sengaja dan sadar).

Inferiority complex adalah kondisi psikologis di bawah alam sadar ketika kita merasa lemah atau lebih rendah dari orang lain (minder, kurang percaya diri, dan insecure). Keadaan ini memunculkan defense mechanism dengan melakukan hal yang tidak baik. Inferiority complex berakar dari 3 (tiga) sebab, yaitu: ignorance (ketidaktahuan), envy (iri hati), dan hate (kebencian).

Asal mula dari inferiority complex ini ada dari 2 (dua) faktor, yaitu:

  1. Dari dalam diri kita (Internal)

Biasanya overthinking dengan hal-hal yang negatif dan menutup diri dari lingkungan maupun keluarga karena minder, yang bisa jadi karena melakukan kesalahan lalu tidak tahu bagaimana mengatasinya).

  1. Faktor keluarga dan luar keluarga (eksternal)

Maka dari itu, ada 4 jurus jitu untuk mengatasi inferiority complex?

  1. Curhat dengan orang terdekat

Kita bisa mulai dengan bertanya pendapat tentang diri kita seperti apa di mata orang lain dan menerima masukan tersebut. Apa yang harus dilakukan agar tidak seperti ini? Apa yang membuat kita beda dengan orang lain? Jadikan perbandingan dari sisi yang positif sebagai inspirasi untuk momentum kita membangkitkan rasa percaya diri.

  1. Self-care

Ketika sudah tahu sisi positif kita, selanjutnya ubah pola pikir kita juga ke arah yang positif. Di sini, kita dapat menghargai kita diri sendiri.

  1. Bertindak berdasarkan fakta/bukti

Melakukan sesuatu bukan berdasarkan emosi sehingga jadi kelewat atau sering baper.

  1. Hindari lingkungan/orang toxic

Ini bisa menghambat kita untuk bertumbuh karena secara tidak langsung mempengaruhi pola pikir kita untuk menghindari inferiority complex.

Bagaimana jika kita mau bantu orang lain yang dirasa memiliki inferiority complex? Caranya bisa dengan men-encourage orang dari sisi positif dan tidak merasa sendirian, lalu hindari orang itu dari lingkungan yang toxic (kalau bisa jangan jadi orang yang toxic). Gali dan ingatkanlah mereka dengan kekuatan yang dimiliki dan menjadi pembeda sehingga keberadaan mereka tidak kalah pentingnya dari orang lain.

Inferiority itu manusiawi, tapi inferiority complex itu penyakit. Inferiority complex dapat diatasi jika seseorang mau menerima dirinya sendiri dan selalu merasa bersyukur terhadap apa yang dimiliki.

Ingin cari tahu lebih lengkap mengenai Inferiority complex? Yuk, tonton WHITESPACE di Youtube & IG LIVE @liasidik!

Facebook Comments