SHARE

Semua orang setiap harinya pasti punya pemasukan dan pengeluaran, entah itu uang jajan, uang gajian, bonus dan juga biaya pengeluaran kita. Lalu, kenapa kita butuh belajar tentang financial planning, terutama untuk diri sendiri (personal finance)?

Biasanya di awal bulan, banyak orang cenderung merasa menjadi “orang kaya”, tapi pas di tengah bulan menjadi seperti “orang misqueen (baca: miskin)”. Misalnya saat terima gajian di awal bulan, kita tidak merencanakan uang yang kita dapat untuk kebutuhan tapi malah memenuhi keinginan terlebih dahulu (seperti checkout barang di e-commerce). Setelah menyadari uang berkurang, barulah kita merasa menyesal dan memikirkan konsekuensi dari kanker (baca: kantong kering).

Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui beberapa elemen utama financial personal planning, yaitu:

  1. Income (Pendapatan)

Sumber pendapatan bisa dari gaji, bonus, dan uang jajan yang diberi orang tua.

  1. Spending (Pengeluaran)

Mencakup semua pengeluaran sehari-hari, seperti makanan, transportasi, internet, dan lainnya. Kalau pengeluaran lebih besar dari pendapatan, tandanya kita harus lebih giat mencari pendapatan tambahan.

  1. Saving (Menabung)

Meskipun terkadang kita merasa tidak bisa menabung, namun kita harus tetap optimis. Menabung memang hal yang sulit karena ada godaan seperti notifikasi belanja online dan promo.

  1. Investing (Investasi)

Berhubungan dengan pembelian aset dan properti, seperti rumah, perhiasan, hingga saham dan reksa dana.

  1. Protection (Perlindungan)

Lebih mengacu pada produk/jasa untuk menjaga diri kita, misalkan asuransi jiwa dan kesehatan.

Terkadang tujuan kita terhalangi dengan masalah uang. Oleh karena itu, kita harus mengelola keuangan kita dengan baik, disiplin dan konsisten di awal bulan. Agar lebih bijak dalam mengatur 5 poin ini, kita perlu ketahui bagaimana cara melakukan personal finance planning:

  1. Melihat situasi dan kondisi keuangan kita dulu (Misalkan membuat list sumber pemasukan dan pengeluaran, kelompokkan mana yang rutin dan tidak minimal dalam 6 bulan terakhir)
  2. Tentukan tujuan hidup (jangka pendek dan jangka panjang)

Idealnya, kita butuh tujuan menjadi SMART:

  • Specific (harus spesifik),
  • Measureable (bisa diukur),
  • Attainable (bisa dicapai dan realistis),
  • Relevant (relevan), dan
  • Time bound (ada target deadline).
  1. Membuat rencana utang
  2. Menyiapkan dana darurat
  3. Memulai perencanaan perumahan (seperti dana pensiun untuk masa tua)
  4. Mulai berinvestasi untuk masa depan
  5. Dapatkan protection
  6. Melacak planning

Dengan uang lebih yang kalian berhasil kelola dengan baik, kalian bisa membantu diri sendiri dan orang lain yang membutuhkan (ini bisa jadi poin tambahan untuk tujuan hidup kalian, lho).

It’s up to you how you do your money, but it’s better to know more and have less problems with money, right?

Let’s be wise, as simple as starting from managing money!

Ingin cari tahu lebih lengkap mengenai Personal Finance? Yuk, tonton WHITESPACE di Youtube & IG LIVE @liasidik!

Facebook Comments